Minimnya Ruang Berekspresi, Halim HD : Urbanisasi Bukan Alasan


SERANG – Sebagai Ibu Kota Provinsi Banten, Kota Serang dinilai krisis ruang publik. Baik dalam hal Ruang Terbuka Hijau (RTH), maupun ruang atau tempat berekspresi dan melakukan kegiatan kebudayaan.

Hal itu tersirat dalam dialog ‘Membangun Ruang Publik yang Ramah dan Kreatif’, acara ini merupakan bagian dari rangkaian ‘Bulan Inspirasi Bung Karno’ yang diselenggarakan Sultan TV.

“Kota Serang ini sesak, ruang yang ada belum bisa memenuhi standar ruang publik yang nyaman,” ucap Maksuni Husen, wartawan senior yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam acara dialog, Sabtu (18/6/2022).

Ia menuturkan, peran Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai acuan pemerintah dalam menata kota tidaklah maksimal. Ia memberi contoh kasus yang paling fenomenal di Kota Serang, dalam hilangnya ruang publik dan bersejarah adalah Hotel Voos.

Hotel Voos merupakan bangunan cagar budaya yang diperkirakan dibangun pada tahun1800-an. Hotel ini kemudian dialih difungsikan sebagai Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 062/Serang. Sebelum akhirnya dirobohkan dan berganti menjadi pusat perbelanjaan.

“Makodim Serang itu adalah bangunan bersejarah, yang akhirnya dirubah jadi mall. seharusnya bangunan bersejarah ini kan bisa dirawat dan dijaga kelestariannya,” tuturnya.

Krisis ruang berekspresi juga menjadi hal yang dikritisi oleh Halim HD, seorang budayawan sekaligus penulis kelahiran Kota Serang. Ia menuturkan, urbanisasi sering kali jadi kambing hitam dalam buruknya penataan kota.

“Hampir di seluruh Indonesia, kita mengalami krisis tata ruang. Urbanisasi sering dijadikan alasan, padahal bukan itu. Yang menjadi problem adalah tidak adanya ruang antara, yang menjadi titik temu dan berekspresi mereka dalam berbagai hal,” tutur Halim.

Ia menilai, hal ini diperparah dengan tidak ada grand desain atau cetak biru yang mawakili berbagai aspek dari kebudayaan, seni, lingkungan maupun sosial secara menyeluruh.

“Saya kira kita harus menata kembali master plan demi menciptakan ruang publik. Ini bukan hanya masalah sosial, tetapi banyak masalah yang dapat timbul dari tata ruang ini,” tuturnya.

 Ia mencontohkan, saat ini ruang terbuka untuk anak bermain pun tidak memadai. Belum lagi masalah ekosistem yang semakin tergerus pembangunan.

“Jika tidak didukung ekosistem yang baik, kita akan mengalami bencana besar yang akan ditanggung oleh generasi yang akan dating,” pungkasnya.

Founder Sultan TV, ABahroji mengatakan, minimnya ruang bukan menjadi alas an untuk berhenti berkarya. Oleh karenanya, kreativitas menjadi semakin penting dalam memperjuangkan ruang publik untuk berekspresi dan bersosialisasi.

“Semangat Soekarno salah satunya adalah tentang pentingnya Kreativitas masyarakat mewujudkan kemandirian ekonomi, dan kepribadian secara budaya. Artinya, Tata Ruang sebuah wilayah adalah karakteristik yang harus diperhatikan sehingga mendorong setiap orang yang hidup di Serang atau Banten penuh dengan kebahagian,” tuturnya. []


0 Comments

Your email address will not be published.

Slot gacor terbaru Slot gacor hari ini Link slot gacor