Vihara Chikung Huo Foh Bio Gelar Perayaan Shejit Y.M


TANGSEL, bantenhariini.com – Vihara Chikung Huo Foh Bio menggelar Perayaan Shejit Y.M, sebagai salah satu ritual keagamaan yang menjadi Tradisi Kirab Budaya keragaman umat Agama Khonguchu.

Nuansa kegembiraan dan suka cita nampak jelas terlihat dalam rangkaian Perayaan Shejit Y.M. Perayaan phee gwee cap go (terang bulan berkah) di Vihara Chikung Huo Foh Bio, yang berlokasi di  Kampung Lebakwangi, Kelurahan Neglasari, Kecamatan Mekarsari, Kota Tangerang, Sabtu malam (16/09/2017).

Pada saat memasuki puncak kegiatan, nampak antusias warga sekitar keturunan Tionghwa umat Khonghucu, melaksanakan pawai dalam perayaan kirab Budaya Shejit Y.M tersebut.

Pagelaran ritual perayaan Shejit Y.M dihadiri oleh Anggota DPRD Fraksi Partai PDI Perjuangan Kota Tangerang Sugianto, Lurah Lebak Wangi, Umat Khonghucu dari Vihara Kwan Tee Bio, serta masyarakat sekitar Lebak Wangi yang sangat antusias sekali mengikuti prosesi upacara ritual Shejit Y.M ini.

Para pengunjung, dapat  juga menikmati pertunjukan atraksi hiburan seperti Barongsai, ritual menghadirkan ruh para leluhur dan Dewa-dewa, seperti Dewa Chikung, Dewa Kwan Kong, Dewa Hok Tek Tjeng Sin (Dewa Bumi) dan dewa-dewa lainnya.

Herman selaku ketua Vihara Chikung Huo Foh Bio, mengatakan kepada wartawan bahwa perayaan hari besarnya Chikung, selalu dilaksanakan rutin pada tiap tahun diselenggarakan di Vihara Chikung Huo Foh Bio, yang mana pada tiap datangnya waktu perayaan pencapaian kesempurnaan, kemudian raib tanpa meninggal seperti hilang di telan bumi.

Upacara ritual pemanggilan ruh suci, yang mana ruh para dewa suci masuk melalui sang mediator. Dewa Chikung memiliki tiga julukan atau sebutan sebagai Budha Hidup, pengemis sakti, dan juga gembel sakti, yang mana dalam penampilan nya selalu terlihat memakai baju compang camping. Dalam ritual ini, para umat yang dalam keadaan sakit, bisa dapat langsung disembuhkan dalam ritual pemanggilan ruh ini, serta diyakini ritual ini bisa membuang energi energi negatif dan ritual ruwat untuk pembersihan lingkungan sekitar agar senantiasa terhindar dari hal-hal negatif lainnya.
“Bila mana ada warga sekitar yang sakit, maka bisa disembuhkan melalui upacara ritual ini,” ujar Herman.

Sugianto juga menambahkan, ritual keagamaan komunitas Tionghwa ini adalah sebuah Tradisi budaya, karena di Kota Tangerang ini kultur budayanya sangatlah beragam, khususnya Budaya Perayaan Shejit Y.M yang sangat kental di Kota Tangerang. Begitu hidrogennya memang salah satu penghuni tua atau yang paling lama tinggal di Kota Tangerang, salah satunya adalah komunitas Tionghoa, dan ini adalah salah satu Tradisi budaya orang Tionghoa.

“Saya selaku anggota dewan dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sangat mengapresiasi kegiatan ritual ini, guna memelihara dan melestarikan Tradisi budaya yang sudah ada dan terus dijaga kelestariannya agar tidak hilang oleh regenerasi yang akan datang,” ujar Sugianto.

Sementara Andreas  mengaku sangat peduli dengan tradisi budaya umat Tionghwa khususnya agama Khonghucu ini,  dan Berharap agar seluruh warga lapisan masyarakat dapat terjalin nuansa harmonisasi dan kerukunan antar sesama umat Khonghucu yang berada di lingkungan sekitar. “Semoga acara ritual budaya ini dapat bermanfaat untuk para umat khususnya umat Tionghwa, dan perayaan ini dapat dilaksanakan rutin pada tiap tahunnya selalu berjalan lancar,” ujar Andreas. (Uchi)

Editor: Wayang


0 Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Slot gacor terbaru Slot gacor hari ini Link slot gacor