JAKARTA – Sejumlah unggahan di media sosial tentang dugaan penyelundupan senjata api militer membuat heboh jagat maya. Senjata-senjata militer itu dikatakan diselundupkan ke Indonesia melalui kontainer Pelabuhan Peti Kemas Panjang, Bandar Lampung.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, meminta publik tidak panik soal temuan satu kontainer senjata milik tentara Amerika Serikat atau US Army di Pelabuhan Peti Kemas, Bandar Lampung. Sebab, hal itu hanya masalah administrasi menjelang latihan gabungan.
“Sudah tidak ada masalah, itu senjata yang akan dipakai latihan,” kata TB Hasanuddin saat dihubungi Senin (25/7/2022).
“Benar (tak usah panik),” lanjutnya.
TB Hasanuddin satu suara dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal senjata tersebut bukan senjata ilegal. “Masalah administrasi,” ucapnya.
Purnawirawan TNI itu menyebut banyak hal yang perlu dipersiapkan dalam latihan gabungan. Hal paling rumit, menurutnya, adalah soal pergeseran alat perlengkapan termasuk senjata.
“(Hal rumit) terutama dalam pergeseran alat perlengkapan,” ujarnya.
Dalam beberapa postingan di media sosial, tampak empat unggahan foto yang sama dengan berbagai caption berbeda. Di dalam foto tersebut, terlihat satu unit Kapal Motor, kemudian di beberapa foto lainnya juga terlihat beberapa pria berseragam militer tampak melihat senjata-senjata tersebut.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan penjelasan mengenai satu kontainer berisi senjata milik US Army di Lampung, yang disegel Bea Cukai. Andika mengatakan senjata tersebut bukan barang ilegal.
“Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal. Itu yang kita klarifikasi. Karena memang tugas dari perwakilan negara asing militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer. Kalau iya kita buatkan approval-nya,” kata Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).
Andika menjelaskan, pemberian security clearance selalu dilakukan. Bahkan, kata Andika, mekanisme untuk kedatangan dari luar negeri yang tidak terjadwal juga dilakukan.
Dia menyatakan peristiwa yang terjadi di Lampung merupakan kesalahpahaman di lapangan. Namun hal itu sudah diselesaikan dengan mengkonfirmasi langsung ke perwakilan Amerika di Indonesia. []
0 Comments