TANGSEL, bantenhariini.id – Angka pemilih Golput pada Pilkada Tangerang 2020 diprediksi bisa mencapai 55%. “Maka kami katakan bahwa pemenang Pilkada di survei kami dalam kurun waktu ini adalah Golput. Ini meningkat sekitar 10 persen dari Pilkada sebelumnya yang sekira 44,9 persen,” ungkap Adib Miftahul, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), dalam pemaparan hasil survei ‘Pertarungan Para Dinasti, Siapa Laku?’, di Serpong, Rabu (5/8).
Adib menjelaskan, dalam survei yang dilakukan ketika responden tidak dihadapkan dengan Golput maka hasilnya Benyamin Davnie memperoleh elektebilitas tertinggi dengan 32,9%. Disusul oleh Muhammad 25%, dan Siti Nur Azizah 21,5%. Diposisi Wakil, yang memperoleh peringkat tertinggi adalah Ruhamaben dengan 6,5%, disusul Pilar Saga Ichsan 4,6%, dan kemudian Rahayu Saraswati 1,2%. “Kita membuat simulasi pemilihan yang menghadapkan para calon dengan Golput dan tanpa Golput. Hal ini guna menunjukan siapa calon yang diuntungkan atau dirugikan dengan tinggi atau rendahnya angka Golput tersebut,” papar Adib.
Ketika menampilkan hasil survei yang disandingkan dengan Golput, hasilnya mengejutkan karena Golput menempati posisi 55%. Untuk para calon, Benyamin Davnie masih berada diperingkat pertama dengan 14,3%, diperingkat ke dua justru ada Siti Nur Azizah dengan 11,6%, Muhammad tergeser ke peringkat ke tiga dengan 9,5%, disusul Ruhamaben 3,6%, Pilar Saga Ichsan 2,7%, dan terakhir Rahayu Saraswati 0,45%.
Adib mengatakan, alasan terbesar pemilih enggan ke tempat pemungutan suara atau TPS adalah karena ketakutan terpapar virus Covid-19. “Ini menjadi PR besar bagi KPU Tangsel, bagaimana bisa menerapkan sistem pemungutan suara yang berbasis protokoler Covid-19, dan meyakinkan para pemilih untuk datang ke TPS,” lanjut Adib.
Sementara pada persandingan para calon dengan Golput, hasil survei menunjukan ketika angka Golput tinggi maka pasangan Siti Nur Azizah dan Ruhamaben yang diuntungkan. Namun jika angka Golput dapat ditekan rendah maka pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan yang diuntungkan. Karena memperbesar persentase kemenangan, walaupun mereka tetap unggul pada tingkat Golput yang tinggi. “Ini berarti bahwa Benyamin Davnie berkepentingan memperkecil angka Golput untuk memperbesar peluang menangnya. Namun sebaliknya Siti Nur Azizah berkepentingan memperbesar angka Golput guna meningkatkan peluang kemenangannya. Ini menjadi tolak ukur kita dalam melihat pola-pola kampanye para calon nantinya,” jelas Adib.
Melihat munculnya anak dan sanak keluarga tokoh-tokoh besar, hasil survei yang menunjukan kecilnya elektebilitas Rahayu Saraswati dibanding calon lainnya. Hal ini menunjukan bahwa pemilih di Tangsel merupakan pemilih rasional yang menitik beratkan pilihannya pada calon yang dikenal dalam lingkup harian mereka. “Persentase terkecil saat ini Rahayu Saraswati, karena mungkin secara figur tidak dikenal oleh masyarakat Tangsel. Kalau sisi Muhammad kita lihat cukup bagus, jadi tinggal Saraswati yang perlu kerja ekstra keras untuk mengimbanginya,” lanjut Adib.
Survei ini dilakukan pada 17-24 Juli, mengunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 440 orang, sampling of error 4,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. Munculnya calon-calon yang memajukan diri pada Pilkada Kota Tangerang Selatan cukup menarik perhatian nasional. Pasalnya mulai Siti Nur Azizah (SNA) yang merupakan anak Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’aruf Amin, Rahayu Saraswati yang merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hingga Pilar Saga Ichsan, anak Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ikut meramaikan kontestasi. (Sania Larasati)
0 Comments