Covid-19 Merajalela di RI, TB Hasanuddin : Bukan Saatnya Bicara Pilpres. Semua Harus Aktif Tangani Covid-19


JAKARTA, Bantenhariini.id – Data Satgas COVID-19 pada Senin (21/6) penambahan kasus baru menembus rekor tertinggi sejak pandemi, yaitu sebanyak 14.536 pasien, sehingga total mencapai 2.004.445. Tak hanya itu dari data Kementerian Kesehatan menunjukkan bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan COVID-19 makin menipis terutama di Pulau Jawa.

“Hal ini membuat saya risau karena kasus covid-19 ini semakin merajela. Sejumlah provinsi bahkan menyatakan darurat dan siaga satu covid lantaran rumah sakit sudah tak mampu menampung pasien,” kata anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, Rabu(23/6).

Melihat kondisi ini, Hasanuddin menilai kepedulian partai politik terhadap permasalahan covid-19 masih belum maksimal. Bahkan, menurutnya sejumlah partai politik malahan sibuk membahas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya berharap lupakan dulu sejenak Pilkada atau Pilres 2024 mendatang. Lonjakan kasus covid-19 ini merupakan skala prioritas yang lebih penting untuk membantu rakyat,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Hasanuddin juga mengajak seluruh elemen masyarakat baik pemimpin formal atau non formal, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM ataupun organisasi masyarakat (ormas) untuk bersatu dan bergotong royong menanggulangi pandemi covid-19. Terlebih, kata Hasanuddin, masyarakat di daerah membutuhkan sembako dan juga Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan.

“Saat ini tidak hanya TNI Polri tapi ormas, lsm, relawan dan parpol harus fokus bekerjasama atasi pandemi yang kini menjadi ancaman bangsa. Masyarakat di daerah sangat membutuhkan bantuan sembako dan APD. Soal Pilkada dan Pilpres insya allah nanti ada waktunya,” tandasnya.

Sementara, lonjakan kasus covid-19 ini menurut Juru Bicara Satuan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito secara nasional mengalami peningkatan sebesar 92% sejak 4 minggu terakhir.

“Secara nasional mengalami peningkatan kasus mingguan sebesar 92% sejak 4 minggu terakhir. Ini adalah kenaikan yang sangat tajam, dan tidak dapat ditoleransi,” tegas Wiku dalam dalam siaran pers, Rabu (23/6).

Wiku mengungkapkan, berdasarkan data per 20 Juni 2021 ada enam provinsi di Pulau Jawa yang menyumbang kenaikan kasus tertinggi yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Banten.

DKI Jakarta meningkat sebesar 387%, dengan total kenaikan 20.634 kasus; Jawa Barat meningkat sebesar 115%, dengan total kenaikan 8.382 kasus; Jawa Tengah meningkat sebesar 105%, dengan total kenaikan 5.896 kasus.

Sementara Provinsi Jawa Timur meningkat 174% dengan total kenaikan 2.852 kasus; DI Yogyakarta meningkat sebesar 197%, dengan total 2.583 kasus; dan Banten meningkat sebesar 189%, dengan total 967 kasus. []


0 Comments

Your email address will not be published.

Slot gacor terbaru Slot gacor hari ini Link slot gacor