JAKARTA,- Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mempertanyakan maksud Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto yang memberikan atribut baru kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN.
Atribut tersebut antara lain tongkat komando, baret, dan tanda pangkat yang akan dipakai lengkap bersama dengan pakaian dinas harian (PDH).
“Ini maksudnya apa. Kita mempertanyakan menterinya, untuk apa ASN harus memakai seragam baru dengan emblem dan badge bahkan berbaret dan pakai tongkat komando?,” kata politisi senior PDI Perjuangan ini, Rabu (27/7/2022).
Hasanuddin meminta agar Kementerian ATR/BPN jangan aneh aneh. Ia menegaskan bahwa jajaran Kementerian ATR/BPN adalah ASN bukan militer dan sebaiknya memakai seragam yang ada saja agar tak terjadi pemborosan uang negara.
“Di era orde baru yang konon pendekatan militeristiknya sangat kuat, ASN sepertinya tidak diberikan tongkat komando dan baret. Nah di era saat ini jangan ada kesan militerisme diterapkan,” ungkapnya.
Hasanuddin mengingatkan agar jajaran Kementerian ATR/BPN lebih fokus meningkatkan kinerja dalam memberi pelayanan prima kepada masyarakat.
“Masih banyak di kantor ini yang harus diperbaiki seperti lambannya pelayanan sertifikasi tanah bahkan maraknya mafia tanah,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, penggunaan baret hingga tongkat komando selama ini identik dengan militer. Baret maupun tongkat komando juga jadi simbol struktur garis komando yang berlaku di jajaran TNI.
Diketahui, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, adalah purnawirawan TNI dengan jabatan terakhir Kepala Staf TNI AU dan Panglima TNI. []
0 Comments